Semarang, armedo.co – Ketua TP PKK Kabupaten Simalungun, Ratnawati Radiapoh Hasiholan Sinaga menerima penghargaan Manggala Karya Kencana BKKBN RI di Grand Merapi Ballroom, PRPP Semarang, Jum’at (28/6/2024).
ket foto: Bupati Simalungun, Ketua TP PKK, Sekda Simalungun
Diketahui, anugerah Manggala Karya Kencana merupakan penghargaan tertinggi kepada sosok yang dinilai mempunyai dedikasi tinggi terhadap program pengendalian penduduk, KB dan Pembangunan Keluarga.
Data dihimpun dari akun Facebook Ratnawati Radiapoh Hasiholan Sinaga, Minggu (30/6/2024). Penghargaan MKK tersebut diserahkan langsung oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Woro Srihastuti S.
Pada kesempatan tersebut, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan bahwa latar belakang acara penghargaan merupakan tindak lanjut arahan Presiden RI Joko Widodo pada rapat kerja nasional beberapa waktu lalu. Bahwa pemerintah meski fokus untuk membangun sumber daya manusia (SDM), salah satunya stunting.
Karena itu, BKKBN memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah se-Indonesia dan kontribusi besar tercapainya prevalensi stunting rendah di wilayah masingasing. Kami, kata Hasto, berterimakasih atas dukungan semua pihak.
Gala Dinner dan Penganugerahan Tanda Penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) memperingati Harganas ke-31 di Grand Merapi Ballroom, PRPP Semarang, Jum’at malam (28/6/2024).
Acara yang meriah luar biasa kali ini, kata Hasto, berkat jasa Pak Gubernur dan Ibu Wali Kota Semarang. Beliau yang menyelenggarakan acara kali ini dari awal sampai usai, untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya, imbuhnya.
Bersama-sama dengan bapak ibu di daerah, lanjut Hasto, kami melakukan intervensi variabel atau faktor yang efektif untuk mencegah potensi stunting baru. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Atau prematur, juga pengetahuan atau pendidikan.
Dengan inovasi-inovasi yang luar biasa, lanjut Hasto, harapannya bisa menyasar faktor-faktor yang sensitif dalam rangka untuk menurunkan stunting maupun mempercepat kualitas SDM menuju Indonesia Emas 2045.
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2023 mungkin di mata Bupati dan Wali Kota masih kurang pas karena penurunannya kecil, jelas Hasto, tetapi di bawah pimpinan Menko PMK di bawah Wapres kita melakukan pengukuran serentak yang Insyaa Allah berakhir pada akhir Juni.
Ini contoh saja, kata Hasto, Jawa Tengah sudah mencapai 98 persen dan Kota Semarang sudah mencapai 99 persen, ini juga luar biasa. Itu juga karena ditinggal bu Wali karena harus menerima penghargaan dari PBB atas penurunan stunting. Kalau gak ditinggal mungkin sudah 100 persen.(*)