Siantar, Armedo.co – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Siantar, melaksanakan High Level Meeting (HLM) di aula lantai 4 Kantor Perwakilan Bank Indonesua (KPw BI) Siantar, Rabu (20/11/2024) pagi.
Kepala KPw BI Siantar, Muqorobin, dalam pertemuan tersebut menjelaskan, bahwa sesusai dengan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1 November lalu, inflasi kota Siantar pada Oktober 2024 tercatat sebesar 0,39% (mtm). Capaian tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan capaian inflasi Sumatera Utara yang sebesar 0,13% (mtm) dan Nasional yang sebesar 0,08% (mtm).
Mendekati akhir tahun, kondisi inflasi di Kota Siantar tentu perlu menjadi perhatian TPID bersama. Hingga Oktober 2024, inflasi tahun berjalan Kota Siantar tercatat sebesar 1,97% (ytd) dan merupakan yang tertinggi kedua se-Sumatera.
“Meskipun masih dalam target inflasi tahun 2024 yang sebesar 2,5% ± 1%, namun dengan capaian ytd yang mencapai 2% tersebut kita perlu mulai menyalakan sinyal peringatan dalam pengendalian harga di Kota Siantar. Untuk tetap berada target tersebut, kumulatif inflasi bulanan Kota Siantar untuk November dan Desember 2024 harus dapat kita jaga bersama dibawah 1,5%,” kata Muqorobin.
Menyikapi hal tersebut, tentu penting bagi semua pihak untuk dapat menyusun perencanaan yang matang dalam menghadapi tekanan inflasi yang dapat terjadi pada momen Natal dan Tahun Baru yang akan dihadapi bersama sebentar lagi.
“Berbagai strategi perlu kita siapkan bersama untuk pengendalian inflasi. Kegiatan seperti pelaksanaan pasar murah perlu dilakukan dengan perencanaan yang matang agar dampak yang dihasilkan secara masif. Perencanaan terkait dengan lokasi dan waktu pelaksanaan. Selain itu, dukungan data dan informasi yang kontinu juga diperlukan agar upaya pengendalian harga dapat bersifat responsif terhadap perkembangan harga yang terjadi di masyarakat,” sambungnya.
Lanjut Muqorobin, kegiatan seperti sidak pasar juga perlu untuk dapat dilakukan guna memastikan ketersediaan pasokan di pasar dan menghindari potensi adanya penimbunan komoditas bahan makanan. Pemantauan jalur distribusi dan potensi adanya kedatangan wisatawan atau masyarakat dari luar kota pada periode libur juga perlu diperhatikan karena dapat berdampak pada kelancaran pengiriman barang dan ketersediaan pasokan.
“Dengan berbagai kegiatan tersebut, mari bersama-sama kita jaga inflasi di Kota Siantar sesuai dengan target inflasi nasional yang sebesar 2,5% + 1%,” tutupnya.
Menjelang Natal dan Tahun Baru, harga-harga barang kebutuhan pokok beranjak naik. Untuk itu perlu melakukan intervensi pasar, dengan cek gudang-gudang penyimpanan bahan pokok, inspeksi mendadak (sidak) pasar, dan peningkatan efisiensi rantai pasok pangan serta lainnya.
Hal tersebut disampaikan Pjs Wali Kota Siantar, Matheos Tan dalam pertemuan tersebut. “Pertemuan ini untuk lebih memperkuat koordinasi dan sinergi seluruh stakeholders dalam menjaga tingkat inflasi. High Level Meeting TPID ini dilaksanakan untuk memperkuat dukungan terhadap stabilitas harga dan ketersediaan komoditas pangan serta bentuk komitmen bersama untuk menjaga stabilitas inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Kota Siantar,” terangnya.
Dilanjutkan Matheos, Oktober 2024 inflasi Kota Pematangsiantar sebesar 0,39%, dan di minggu kedua November 2024, harga komoditi tertentu mengalami kenaikan, seperti tomat, bawang merah, minyak goreng, dan udang basah. Harga-Harga barang kebutuhan pokok seperti cabai, bawang, tomat, telur, daging ayam, dan barang lainnya mulai beranjak naik menjelang akhir tahun.
“Kita harus bekerja keras, lakukan intervensi dengan cek gudang-gudang penyimpanan bahan pokok, sidak pasar, dan peningkatan efisiensi rantai pasok pangan serta kegiatan lain yang dapat mengendalikan inflasi di Kota Pematangsiantar, terutama menjelang hari besar keagamaan, di mana tren inflasi selalu mengalami kenaikan,” sebutnya.
“Jangan lupa, ada juga faktor lain yang harus dicermati. Ini penting karena kita berada dalam situasi pilkada, di mana mungkin saja akan ada pengalihan bagi-bagi sembako atau pembelian sembako dalam jumlah besar-besaran,” sambungnya.
Matheos berharap kepada Satgas Pangan agar hal tersebut tetap dipantau, termasuk kondisi-kondisi lain yang perlu dicermati dan mungkin berpengaruh terhadap iklim investasi dan inflasi.
Sementara itu, Dandim 0207/Simalungun, Letkol Inf Slamet Faozan mengatakan, salah satu tugas TNI adalah membantu pemerintah daerah. TNI, katanya, siap men-support kegiatan-kegiatan untuk pengendalian inflasi. “Kolaborasi dengan pemerintah daerah dan kepolisian perlu dilakukan sehingga kegiatan berdampak positif,” tukasnya.
Sedangkan Kapolres Siantar diwakili Kasat Reskrim AKP Made Wira Suhendra, menyebutkan terkendalinya inflasi menjadi faktor utama untuk menciptakan keamanan dan ketertiban yang kondusif di masyarakat.
Dikatakannya, Polres Siantar sudah melakukan berbagai kegiatan, seperti pengawasan distribusi barang kebutuhan pokok, serta mencegah penimbunan dan penyelundupan barang ilegal. Sedangkan penegakan hukum terhadap judi online, katanya, terus ditindaklanjuti. (**)