Tapteng, Armedo.co – Diduga dalang pemukulan terhadap Famoni Gulo, tak lain Tim Satgas Anti Politik Uang DPC PDI-Perjuangan Tapanuli Tengah. Bakhtiar Ahmad Sibarani Politisi Partai Nasdem dan mantan Bupati Tapanuli Tengah Periode 2017-2022, kembali terlibat dalam peristiwa bentrok antar kelompok massa. Senin (25/11/2024).
Tidak terima akan tindakan tersebut, secara sepontanitas masyarakat langsung melakukan perlawan terhadap Bakhtiar Akhmad Sibarani bersama dengan rombongannya.
Sehingga aksi bentrok antar kelompok yang kedua kalai hampir saja terjadi, di area sekitar kediaman Mantan Bupati Bakhtiar Ahmad Sibarani di Pandan.
Sebelumnya juga telah terjadinya peristiwa bentrok antar kelompok di Desa Mela II, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah. Keributan antarkedua kelompok dipicu penyerangan oleh kelompok paslon 01 terhadap warga pendukung 02, pada 20 November 2024 lalu. Massa dapat dibubarkan setelah pihak yang berwajib bersama dengan tim gabungan turun kelokasi kejadian.
Famoni Gulo yang juga ketua DPC HIMNI Kabupaten Tapanuli Tengah dalam konferensi pers menjelaskan, kejadian berawal setelah pihaknya mendapat informasi terjadi praktik money politics yang diduga dilakukan Paslon nomor urut 01 Khairul Kiyedi Pasaribu-Darwin Sitompul (KEDAN).
“Sekitar pukul 00.00 dini hari, kita menerima informasi bahwa ada tim BS yang diduga membagi uang di simpang Puskesmas Sarudik. Kami pun menghubungi Bawaslu Tapteng,” kata Famoni
Masih katanya, saat melakukan patroli dengan jelas terdengar BS memerintahkan Willy Silitonga mantan anggota DPRD Tapteng bersama Antonius dan kawannya yang lain untuk melakukan penyerangan dan pemukulan terhadap Tim Satgas Anti Politik Uang DPC PDI-Perjuangan Tapanuli Tengah.
“Saya dengar sendiri dengan jelas BS perintahkan nama tersebut untuk melakukan pemukulan terhadap saya.Pengeroyokan terhadap saya dan Tim satgas dilakukan sekitar 20 orang. Beruntung beberapa warga yang melerai. Akibat pengeroyokan tersebut saya mengalami luka di bagian kaki setelah dihantam kayu hingga pecah,” ujarnya.
Pasca kejadian, lanjutnya, pihaknya bersama korban lainnya langsung membuat laporan ke Polres Tapteng.
“Kita negara hukum, maka kita serahkan kepada hukum, kita minta kejadian ini direspons aparat penegak hukum. Kita khawatir, ke depan situasi tidak kondusif. Kita minta pelakunya cepat ditangkap dan kejadian ini bukan lagi yang pertama kalinya sudah banyak bukti pelanggaran money politics yang dilakukan secara massif, tapi sampai sekarang tindakan tegas oleh aparat hukum,” ungkapnya.(TAS)