Tapteng, Armedo.co – Gabungan Ormas kepemudaan Kabupaten Tapanuli Tengah, desak Polres Tapteng tangkap aktor intelektual dan Provokator yang kerap membuat kericuhan di momen Pilkada Tahun 2024 di Kabupaten Tapanuli Tengah, Kamis (21/11/2024).
Desakan tersebut disampaikan Gabungan Organisasi (Ormas) KNPI Tapteng, Pemuda Pancasila Tapteng, GAMKI, HMI Sibolga-Tapteng, BKPRMI dan Cipayung. Pasca terjadinya peristiwa bentrok antar kelompok di Desa Mela II, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Keributan antar kedua kelompok diduga dipicu penyerangan oleh kelompok paslon 01 terhadap warga pendukung 02, pada Rabu 19 November 2024 lalu di RSUD Pandan.
“Negara kita ini negara hukum yang selama ini daerah kita kondusif dikarenakan adanya provokator yang kerap membuat kericuhan sehingga Tapteng ini tidak lagi kondusif. Untuk itu perlu kami tegaskan kepada Polres Tapteng tangkap dan penjarakan aktor intelektual dan provokator yang kerap membuat kericuhan di Tapanuli Tengah,” tegas Ketua DPD KNPI Tapteng, Lodewick FS Marpaung.
Dikesempatan tersebut, Raju Hutagalung sekretaris KNPI Kabupaten Tapanuli Tengah juga mengutarakan, setelah melihat dinamika Pilkada di Tapanuli Tengah telah terjadi kericuhan dan gontok-gontokan di tengah-tengah masyarakat.
“Kita dari pemuda khususnya kawan-kawan dari beberapa Elemen kepemudaan menyampaikan rasa prihatin Kepada kampung halaman kita ini. Selama ini tidak pernah terjadi kericuhan yang kita lihat memang polarisasinya sangat jelas jauh yang kita harapkan dari demokrasi yang berwibawa dan bersih,” kata Raju.
Masih katanya, dari rekaman CCTV rumah sakit yang dikeluarkan sangat menyayangkan sikap-sikap yang memang mau mengacaukan jalannya demokrasi di Tapanuli Tengah.
“Hari ini, sikap kita tegas Tapteng ini adalah milik bersama. Tapteng ini adalah pintu peradaban di nusantara. Artinya tidak ada polarisasi apalagi yang memanjakan isu agama. Negara tidak boleh kalah dengan kepentingan kepentingan segelintir orang, hari ini negara tidak boleh kalah dengan sikap sikap Premanisme yang ada di Tapteng. Hukum harus dijalankan seadil adilnya,” ucapnya.
Ketua HMI Kabupaten Tapanuli Tengah, Rahmat Hidayat Panggabean sangat menyayangkan pernyataan Kapolres Tapteng atas terjadinya kondisi politik yang berkembang pasca terjadinya peristiwa antar dua kelompok.
Bahwasannya yang terjadi pada tanggal 19 November 2024 lalu, situasi yang sangat mengkhawatirkan bagi semua masyarakat Tapanuli Tengah. Karena telah terjadi dengan banyak keributan, kericuhan antara tim dari kedua Paslon.
“Saya rasa pernyataan dari Kapolres yang telah diterbitkan mengatakan bahwa tidak ada kaitannya dengan pilkada. Sangat disayangkan kejadian ini sangat jelas berkaitan dengan pilkada, kami dari HMI tentunya meminta kepada pihak kepolisian atau Kapolres Tapteng segera menangkap pelaku yang mengakibatkan kerusuhan di Tapanuli Tengah ini terjadi,” ungkapnya. (TAS)