SIMALUNGUN, ARMEDO.CO – Tidak jujur, oknum Korwil Dinas Pendidikan Simalungun di Kecamatan Hatonduhan terkesan munafik. Bahkan dirinya juga terbilang tega menuduh orang lain yang melakukan penggandaan naskah Ujian Tengah Semester (UTS) murid sekolah.
“Seyogianya guru, ada grup mereka, KKG namanya. Lalu naskah di verifikasi pengawas sekolah, baru diserahkan kepada kepala sekolah. Kepala sekolah yang memperbanyak/menggandakan istilahnya,” kata oknum Korwil Rommel Hutabarat, Rabu (19/3/2025).
Itu bayar ya pak, tanya wartawan di ruang kerjanya di Nagori Jawa Tongah II. Ya pasti ada dananya lah pak, jawab Korwil. Berarti yang menggandakan dan didanai dana BOS sekolah, berapa pak, tanya wartawan.
Ya tergantung anggaran sekolah lah pak, kita (Korwil) secara gelondongan aja melihat RKAS mereka, jawab Korwil.
Sementara menurut narasumber, “UTS sekarang memang belum, tapi UTS semalam ada. Ia, UTS tahun lalu. Bulan 6 UTS (Ujian Tengah Semester). Baru UTS yang bulan 10 dan bulan 12,” kata narasumber secara terpisah.
Berarti yang khusus UTS, Korwil yang menggandakan ya Bu, tanya wartawan. Iya, dia (korwil) semua. Banyak ceritera nya itu, kata sumber.
Ada tekenan semua itu ya Bu, tanya wartawan. “Ada,” katanya. Itu, korwil langsung yang ngutip atau ada yang dia suruh, tanya wartawan.
“Gini bang, disuruh bendahara yang ngutip. Bendahara K3S, namanya Tarmida. Begini bang, ketika rekon, SPJ gak ada,” imbuhnya.
Jadi, tim mereka marah marah. Tanya Korwil kepada tim, mana SPJ nya. Kenapa dana BOS nya gak dibayar, tolonglah dulu bendahara. Kenapa para Kepsek gak diingatkan.
Kalo sudah dibelanjakan, masih korwil di ulang narasumber, harus dibayar. Tolonglah dulu Bu Bendahara, ingatkan supaya dibayar.
Kami kan sistim ngutang di dana BOS ini, kata narasumber, ngutang dulu baru datang dana BOS terus dibayar. Kan gitu, ungkapnya.
Biar SPJ nya ada ketika orang dinas datang, lanjut narasumber, korwil minta tolong. “Tolonglah dulu di hanyo hanyo kan supaya dibayar”
Jadi bendahara lah disuruh dia (korwil) memintanya, masih narasumber, itu lah bang. Mengapa harus dia (korwil) yang memerintahkan, udah itu uangnya sama dia (korwil).
Bah! Jadi sama bendahara uangnya enggak ada, tanya wartawan. “Gak ada bang, bayangkan bang. Bendahara K3S itu pun sudah mengeluh,” katanya.